assalamualaikum..
Showing posts with label AudioVideo. Show all posts
Showing posts with label AudioVideo. Show all posts

Memahami Spesifikasi Speaker

Bila kita melihat di ruang pamer audio, di mana banyak dijual perangkat speaker dengan lebih dari satu driver. Mengapa demikian ? Sebab sebuah driver tidak me-repro semua bidang frekuensi dari rekaman udara, untuk itulah orang membuat woofer yang khusus menangani frekuensi rendah, sampai 1,5 kHz, dan tweeter untuk frekuensi tinggi, di atas 1,5 kHz. Sedangkan subwoofer untuk me-repro frekuensi rendah, hingga 500 Hz. Inilah yang seharusnya bisa ditutup oleh speaker yang bersuara baik. Speaker yang baik tentu saja merupakan kunci serangkat sound sistem. Tiap tingkat tanggapan yang digambarkan oleh angka-angka, ini juga menggambarkan bagaimana tonal sebuah speaker. Di disinilah tanggapan frekuensi menentukan seberapa bagus sebuah speaker untuk me-repro spektrum suara. Seperti kita ketahui bahwa telinga manusia mampu mendengarkan spektrum suara mulai dari 20 Hz hingga 20 kHz. Jadi, kalau sebuah speaker tertulis tingkat tanggapan frekuensi, misalnya sebesar 38 Hz - 23 kHz +/- 3 dB, ini artinya sebuah speaker mempunyai tanggapan frekuensi angka toleransi yang bagus dan bisa memainkan frekuensi tinggi dibanding frekuensi bawahnya. Oleh karena itu perhatikan betul angka-angka spesifikasi pada speaker agar diperoleh spektrum suara yang baik.

Berikut saya sajikan beberapa cara menghubungkan speaker ke amplifier >>

dhi-kreasi.blogspot.com













dhi-kreasi.blogspot.com


dhi-kreasi.blogspot.com

Itulah beberapa cara menghubungkan speaker ke amplifier,, dan dalam pengembangannya, banyak juga yang memodifikasi pemasangannya sendiri. Namun, cara seperti di atas adalah cara mudah yang biasa di pakai,,

sekian dulu ya,, CAPEK
[ + ]

Heksa Decimal


dhi-kreasi.blogspot.com
Mengubah Bilangan Biner, Desimal, Oktal, Heksadesimal
Pada kesempatan ini, saya ingin coba menjabarkan tahap2 sederhana proses konversi bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal. pertama x hal yang harus dilakukan, pergi kewarung buat beli rokok, sediakan teh manis/kopi, tarik nafas yg dalam, ambil aba2 untuk melakukan perang dengan angka 0 dan 1

Bilangan desimal adalah bilangan yang menggunakan 10 angka mulai 0 sampai 9 berturut2. Setelah angka 9, maka angka berikutnya adalah 10, 11, 12 dan seterusnya. Bilangan desimal disebut juga bilangan berbasis 10. Contoh penulisan bilangan desimal : 1710. Ingat, desimal berbasis 10, maka angka 10-lah yang menjadi subscript pada penulisan bilangan desimal.

Bilangan biner adalah bilangan yang hanya menggunakan 2 angka, yaitu 0 dan 1. Bilangan biner juga disebut bilangan berbasis 2. Setiap bilangan pada bilangan biner disebut bit, dimana 1 byte = 8 bit.  Contoh penulisan : 1101112.

Bilangan oktal adalah bilangan berbasis 8, yang menggunakan angka 0 sampai 7. Contoh penulisan : 178.

Bilangan heksadesimal, atau bilangan heksa, atau bilangan basis 16, menggunakan 16  buah simbol, mulai dari 0 sampai 9, kemudian dilanjut dari A sampai F. Jadi, angka A sampai F merupakan simbol untuk 10 sampai 15. Contoh penulisan : C516.
Hmm.. Sepertinya prolognya sudah cukup. Lanjut ke proses kalkulasi…

Desimal ke binner

Saya langsung saja ambil sebuah contoh bilangan desimal yang akan dikonversi ke biner. Setelah itu, akan saya lakukan konversi masing2 bilangan desimal, biner, oktal dan heksadesimal.
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya konversi adalah 2510.
Maka langkah yang dilakukan adalah membagi tahap demi tahap angka 2510 tersebut dengan 2, seperti berikut :
25 : 2 = 12,5
Jawaban di atas memang benar, tapi bukan tahapan yang kita inginkan. Tahapan yang tepat untuk melakukan proses konversi ini sebagai berikut :
25 : 2 = 12 sisa 1.    —–> Sampai disini masih mengerti kan?
Langkah selanjutnya adalah membagi angka 12 tersebut dengan 2 lagi. Hasilnya sebagai berikut :
12 : 2 = 6 sisa 0.      —–> Ingat, selalu tulis sisanya.
Proses tersebut dilanjutkan sampai angka yang hendak dibagi adalah 0, sebagai berikut :

25 : 2 = 12 sisa 1.
12 : 2 = 6 sisa 0.
6 : 2 = 3 sisa 0.
3 : 2 = 1 sisa 1.
1 : 2 = 0 sisa 1.
0 : 2 = 0 sisa 0…. (end)

Nah, setelah didapat perhitungan tadi, pertanyaan berikutnya adalah, hasil konversinya yang mana? Ya, hasil konversinya adalah urutan seluruh sisa-sisa perhitungan telah diperoleh, dimulai dari bawah ke atas.
Maka hasilnya adalah 0110012. Angka 0 di awal tidak perlu ditulis, sehingga hasilnya menjadi 110012. Sip?
dhi-kreasi.blogspot.com

Desimal ke oktal

Lanjut…..sekarang saya akan menjelaskan konversi bilangan desimal ke oktal.
Proses konversinya mirip dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini pembaginya adalah 8. Misalkan angka yang ingin saya konversi adalah 3310. Maka :
33 : 8 = 4 sisa 1.
4 : 8 = 0 sisa 4.
0 : 8 = 0 sisa 0….(end)
Hasilnya? Coba tebak…418!!!

Desimal ke heksadesimal

Sekarang tiba waktunya untuk mengajarkan proses konversi desimal ke heksadesimal…
Seperti biasa, langsung saja ke contoh. Hehe…
Misalkan bilangan desimal yang ingin saya ubah adalah 24310. Untuk menghitung proses konversinya, caranya sama saja dengan proses konversi desimal ke biner, hanya saja kali ini angka pembaginya adalah 16. Maka :
243 : 16 = 15 sisa 3.
15 : 16 = 0 sisa F.      —-> ingat, 15 diganti jadi F..
0 :  16 = 0 sisa 0….(end)
Nah, maka hasil konversinya adalah F316. Mudah, bukan?

Fiuh..Lanjut lagi…

Biner ke desimal

Sekarang kita beralih ke konversi bilangan biner ke desimal. Proses konversi bilangan biner ke bilangan desimal adalah proses perkalian setiap bit pada bilangan biner dengan perpangkatan 2, dimana perpangkatan 2 tersebut berurut dari kanan ke kiri bit bernilai 20 sampai 2n.
Langsung saja saya ambil contoh bilangan yang merupakan hasil perhitungan di atas, yaitu 110012. Misalkan bilangan tersebut saya ubah posisinya mulai dari kanan ke kiri menjadi seperti ini.
1
0
0
1
1
Nah, saatnya mengalikan setiap bit dengan perpangkatan 2. Ingat, perpangkatan 2 tersebut berurut mulai dari 20 sampai 2n, untuk setiap bit mulai dari kanan ke kiri. Maka :
1     ——>    1 x 20 = 1
0     ——>    0 x 21 = 0
0     ——>    0 x 22 = 0
1     ——>    1 x 23 = 8
1     ——>    1 x 24 = 16 —> perhatikan nilai perpangkatan 2 nya semakin ke bawah semakin besar
Maka hasilnya adalah 1 + 0 + 0 + 8 + 16 = 2510.
Nah, bandingkan hasil ini dengan angka desimal yang saya ubah ke biner di awal tadi. Sama bukan?

Biner ke oktal

Sudah ini, sudah itu, sekarang….nah, konversi bilangan biner ke oktal. hehe…siap?
Untuk merubah bilangan biner ke bilangan oktal, perlu diperhatikan bahwa setiap bilangan oktal mewakili 3 bit dari bilangan biner. Maka jika kita memiliki bilangan biner 1101112 yang ingin dikonversi ke bilangan oktal, langkah pertama yang kita lakukan adalah memilah-milah bilangan biner tersebut, setiap bagian 3 bit, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi seperti berikut :

110                 dan               111

Sengaja saya buat agak berjarak, supaya lebih mudah dimengerti. Nah, setelah dilakukan proses pemilah2an seperti ini, dilakukan proses konversi ke desimal terlebih dahulu secara terpisah. 110 dikonversi menjadi 6, dan 111 dikonversi menjadi 7. Hasilnya kemudian digabungkan, menjadi 678, yang merupakan bilangan oktal dari 1101112…

“Tapi, itu kan kebetulan bilangan binernya pas 6 bit. Jadi dipilah2 3 pun masih pas. Gimana kalau bilangan binernya, contohnya, 5 bit?” Hehe…Gampang..Contohnya 110012. 5 bit kan? Sebenarnya pemilah2an itu dimulai dari kanan ke kiri. Jadi hasilnya 11 dan 001. Ini kan sebenarnya sudah bisa masing2 diubah ke dalam bentuk desimal. Tapi kalau mau menambah kenyamanan di mata, tambahin aja 1 angka 0 di depannya. Jadi 0110012. Tidak akan merubah hasil perhitungan kok. Tinggal dipilah2 seperti tadi. Okeh?

Biner ke heksadesimal

Selanjutnya adalah konversi bilangan biner ke heksadesimal.
Hmm…sebagai contoh, misalnya saya ingin ubah 111000102 ke bentuk heksadesimal. Proses konversinya juga tidak begitu rumit, hanya tinggal memilahkan bit2 tersebut menjadi kelompok2 4 bit. Pemilahan dimulai dari kanan ke kiri, sehingga hasilnya sbb :
1110            dan           0010
Nah, coba lihat bit2 tersebut. Konversilah bit2 tersebut ke desimal terlebih dahulu satu persatu, sehingga didapat :
1110 = 14    dan           0010 = 2
Nah, ingat kalau 14 itu dilambangkan apa di heksadesimal? Ya, 14 dilambangkan dengan E16.
Dengan demikian, hasil konversinya adalah E216.

Seperti tadi juga, gimana kalau bilangan binernya tidak berjumlah 8  bit? Contohnya 1101012? Yaa…Seperti tadi juga, tambahin aja 0 di depannya. Tidak akan memberi pengaruh apa2 kok ke hasilnya. Jadi setelah ditambah menjadi 001101012. Selanjutnya, sudah gampang kan?

Oktal ke desimal

Selanjutnya, konversi bilangan oktal ke desimal. Hal ini tidak terlalu sulit. Tinggal kalikan saja setiap bilangan dengan perpangkatan 8. Contoh, bilangan oktal yang akan dikonversi adalah 718. Maka susunannya saya buat menjadi demikian :
1
7
dan proses perkaliannya sbb :
1 x 80 = 1
7 x 81 = 56
Maka hasilnya adalah penjumlahan 1 + 56 = 5710.

Oktal ke biner

Habis konversi oktal ke desimal, maka saat ini giliran oktal ke biner. Hehe..Langsung ke contoh. Misalkan saya ingin mengubah bilangan oktal 578 ke biner. Maka langkah yang saya lakukan adalah melakukan proses konversi setiap bilangan tersebut masing2 ke 3 bit bilangan biner. Nah, angka 5 jika dikonversi ke biner menjadi….? 1012. Sip. Nah, 7, jika dikonversi ke biner menjadi…? 1112. Mantap. Maka hasilnya adalah 1011112. Jamin benar deh….

Oktal ke heksadesimal

Hmm…berarti…sekarang giliran konversi oktal ke heksadesimal.Untuk konversi oktal ke heksadesimal, kita akan membutuhkan perantara, yaitu bilangan biner. Maksudnya? Maksudnya adalah kita konversi dulu oktal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke nilai heksadesimalnya. Nah, baik yang konversi oktal ke biner maupun biner ke heksadesimal kan udah dijelaskan. Coba buktikan, bahwa bilangan oktal 728 jika dikonversi ke heksadesimal menjadi 3A16. Bisa kan? Bisa dong…

Heksadesimal ke desimal

dhi-kreasi.blogspot.comSelanjutnya adalah konversi bilangan heksadesimal ke desimal.Untuk proses konversi ini, caranya sama saja dengan proses konversi biner ke desimal, hanya saja kali ini perpangkatan yang digunakan adalah perpangkatan 16, bukan perpangkatan 2. Sebagai contoh, saya akan melakukan konversi bilangan heksa C816 ke bilangan desimal. Maka saya ubah dulu susunan bilangan heksa tersebut, mulai dari kanan ke kiri, sehingga menjadi sebagai berikut :
8
C
dan kemudian dilakukan proses perkalian dengan perpangkatan 16, sebagai berikut :
8 x 160 = 8
C x 161 = 192     ——> ingat, C16 merupakan lambang dari 1210
Maka diperolehlah hasil konversinya bernilai 8 + 192 = 20010.

Heksadesimal ke biner

Tutorial berikutnya, konversi dari heksadesimal ke biner.
Dalam proses konversi heksadesimal ke biner, setiap simbol dalam heksadesimal mewakili 4 bit dari biner. Misalnya saya ingin melakukan proses konversi bilangan heksa B716 ke bilangan biner. Maka setiap simbol di bilangan heksa tersebut saya konversi terpisah ke biner. Ingat, B16 merupakan simbol untuk angka desimal 1110. Nah, desimal 1110 jika dikonversi ke biner menjadi 10112, sedangkan desimal 710 jika dikonversi ke biner menjadi 01112. Maka bilangan binernya adalah 101101112, atau kalau dibuat ilustrasinya seperti berikut ini :
B                         7       —-> bentuk heksa
11                       7       —-> bentuk desimal
1011                0111  —-> bentuk biner
Hasilnya disatukan, sehingga menjadi 101101112. Understood?


Heksadesimal ke oktal
Last but not least, konversi heksadesimal ke oktal.
Nah, sama seperti konversi oktal ke heksadesimal, kita membutuhkan bantuan bilangan biner. Lakukan terlebih dahulu konversi heksadesimal ke biner, lalu konversikan nilai biner tersebut ke oktal. Sebagai latihan, buktikan bahwa nilai heksadesimal E716 jika dikonversi ke oktal menjadi 3478. Hehe…Kamu bisa!!!
Sumber : http://juliussteve.wordpress.com/2009/03/20/konversi-bilangan-desimal-biner-oktal-dan-heksadesimal/
[ + ]

Gerbang Logika


Gerbang logika atau gerbang logika boolean??
apaan sih tuuhhh??
bagi mahasiswa atau orang yang antusias dengan elektronika maupun informatika dan dunia digital pasti tahu lah apa itu gerbang logika,
namun, ada baiknya sebelum lanjut baca, cek dan kasih koment artikel ini dulu dunk, pliss klik disini

dhi-kreasi.blogspot.com



Gerbang logika atau sering juga disebut gerbang logika boolean merupakan
sebuah sistem pemrosesan dasar yang dapat memproses input-input yang berupa bilangan biner menjadi sebuah output yang berkondisi
yang akhirnya digunakan untuk proses selanjutnya.
Gerbang logika dapat mengkondisikan input-input yang masuk kemudian menjadikannya sebuah output yang sesuai dengan apa yang ditentukan olehnya.
Jadi sebenarnya, gerbang logika inilah yang melakukan pemrosesan terhadap segala sesuatu yang masuk dan keluar ke dan dari komputer
Maka dari itu, sebenarnya sebuah perangkat komputer merupakan sebentuk kumpulan gerbang-gerbang digital yang bekerja memproses sesuatu input, menjadi output yang diinginkan.

macam-macam gerbang logika itu sendiri adalah :

1.Gerbang NOT
Gerbang NOT sering disebut juga dengan istilah inverter atau pembalik. Logika dari gerbang ini adalah membalik apa yang di-input ke dalamnya. Biasanya input-nya hanya terdiri dari satu kaki saja. Ketika input yang masuk adalah 1, maka hasil output-nya adalah 0. Jika input yang masuk adalah 0, maka hasil output-nya adalah 1. Banyak sekali penerapan gerbang NOT ini pada rangkaian digital, meskipun fungsinya sangat sederhana.

2.Gerbang AND
Gerbang AND memiliki karakteristik logika di mana jika input yang masuk adalah bernilai 0, maka hasil outputnya pasti akan bernilai 0. Jika kedua input diberi nilai 1, maka hasil output akan bernilai 1 pula. Logika gerbang AND bisa diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang disusun secara seri. Jika salah satunya memutuskan hubungan rangkaian, maka hasil yang dikeluarkan dari rangkaian tersebut adalah 0. Tidak peduli saklar manapun yang diputuskan maka hasil akhirnya adalah 0. Ketika kedua buah saklar terhubung dengan rangkaian bersamaan, maka hasil akhirnya barulah bernilai 1.

3.Gerbang OR
Gerbang OR digambarkan sebagai Gerbang Penjumlah. Gerbang OR berbeda dengan gerbang NOT yang hanya memiliki satu input, gerbang ini memiliki paling sedikit 2 jalur input. Artinya inputnya bisa lebih dari dua, misalnya empat atau delapan. Yang jelas adalah semua gerbang logika selalu mempunyai hanya satu output. Gerbang OR dapat dikatakan memiliki karakteristik “memihak 1”, di mana karakteristik logikanya akan selalu mengeluarkan hasil output bernilai 1 apabila ada satu saja input yang bernilai 1. Jadi gerbang logika ini tidak peduli berapa nilai input pada kedua sisinya, asalkan salah satunya atau kedua-duanya bernilai 1, maka outputnya pasti juga akan bernilai 1. Logika gerbang OR ini dapat diumpamakan sebagai sebuah rangkaian dengan dua buah saklar yang terpasang secara paralel.
Apabila salah satu saklar memutuskan hubungan (bernilai 0), maka output-nya tetaplah bernilai 1 karena input yang lain tidak akan terputus hubungannya dengan output. Apabila kedua input bernilai 0, maka output barulah benar-benar terputus atau bernilai 0. Jika keduanya bernilai 1, maka output juga akan bernilai 1.

dhi-kreasi.blogspot.com


trus ada lagi pengembangannya, yaitu :

4.Gerbang NAND
Gerbang logika NAND merupakan modifikasi yang dilakukan pada gerbang AND dengan menambahkan gerbang NOT didalam prosesnya. Maka itu, mengapa gerbang ini dinamai NAND atau NOTAND. Logika NAND benar-benar merupakan kebalikan dari apa yang dihasilkan oleh gerbang AND. Di dalam gerbang logika NAND, jika salah satu input atau keduanya bernilai 0 maka hasil output-nya adalah 1. Jika kedua input bernilai 1 maka hasil output-nya adalah 0.

5.Gerbang NOR
Gerbang NOR atau NOT-OR juga merupakan kebalikan dari gerbang logika OR. Semua input atau salah satu input bernilai 1, maka output-nya akan bernilai 0. Jika kedua input bernilai 0, maka output-nya akan bernilai 1

6.Gerbang XOR
Gerbang XOR merupakan singkatan dari kata Exclusive-OR. Sesuai dengan namanya, gerbang logika ini merupakan versi modifikasi dari gerbang OR. Jika pada gerbang OR Anda akan mendapatkan hasil output yang serba 1 jika salah satu input atau keduanya bernilai 1, tidak demikian dengan XOR. Gerbang logika ini hanya akan mengeluarkan hasil output bernilai 1 jika hanya salah satu input saja yang bernilai 1. Maksudnya jika kedua input bernilai 1, maka hasil output-nya tetaplah 0.
Jadi dengan demikian, logika XOR tidak akan membiarkan kedua input bernilai sama. Jika sama, maka hasil output-nya adalah 0.

7.Gerbang XNOR
Gerbang XNOR atau Exclusive NOR ini mungkin tidak terlalu sering terdengar, namun aplikasinya cukup lumayan penting juga. Gerbang logika XNOR memiliki kerja ebalikan dari XOR. Jika pada gerbang logika XNOR terdapat dua input yang sama, maka gerbang XNOR akan mengeluarkan hasil output bernilai 1. Namun jika salah satunya saja yang berbeda, maka nilai output pastilah bernilai 0.
dhi-kreasi.blogspot.com


itu dia gerbang logika yang masih ada dan dikembangkan karena kebutuhan manusia, mungkin akan terdapat macam2 selanjutnya jika memang di butuhkan,

trimss,

NB: artikel ini memang terlihat seperti kopi-paste, karena memang demikian, artikel ini saya copast dari email yang dikirmkan kepada saya oleh teman saya, tanpa saya tahu dia dapat dari mana, bagi anda yang membaca dan menyadari bahwa artikel ini adalah milik buah pemikiran anda, maka saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, mohon klaim artikel ini sebagai milik anda dengan mengisi kolom komentar, trims sekali lagi...
[ + ]

Daftar Istilah dalam Audio Video

Berikut ini adalah daftar istilah dalam audio video, mungkin sebagian besar orang sudah pernah dengar kata kata elektronik namun belum tau penjelasannya,, berikut saya post istilah-istilah beserta sedikit penjelasannya ...
  • -Artkulasi
  • Kejernihan dan kejelasan suara yang direpro atau merupakan repro detail dari sebuah suara yang rumit, sehingga membuat pendengar bisa menikmati kualitas musikal dari suara tersebut.
  • -Akustik
  • Segala hal yang berkaitan dengan karakter suara dan terkadang berkaitan dengan kondisi sebuah ruangan dalam hubungannya dengan mutu suara yang ditampilkannya.

  • -Balans
  • Kekerasan (loudness) yang relatif dari instrumen musik yang dimainkan kelompok musik. Tapi bisa juga berarti ekualisasi dari level sinyal antara kanal stereo (kanan dan kiri) yang menengahkan soundstage, sehingga memungkinkan penyajian image di tengah. Ini disebut juga balans kanal.

     
  • -Bas
  • Adalah bidang frekuensi suara si bawah 160 Hz. Sedangkan kata bas yang dalam (deep) merujuk frekuensi di bawah 40 Hz. Bas rendah (low bas) adalah bidang frekuensi mulai dari 20 Hz hingga 40 Hz. Sedangkan untuk bas tinggi (high bas) mempunyai bidang frekuensi mulai dari 1.3 Hz hingga 2.6 Hz.
  • -Bas Reflex
  • Adalah sebuah speaker yang mempunyai sebuah lubang atau slot kabinetnya, supaya suara di dalam kabinet bisa keluar ke dalam ruang dengar.
  • -Bi-Amp. (Biamping)
  • Adalah teknik dalam menggunakan dua power amplifier untuk mengkontrol satu speaker. Di mana satu amplifier akan men-drive woofer, sedangkan amplifier kedua men-drive mid-range dan tweeter.
  • -Binaural
  • Dapat diartikan mendengar dengan dua telinga dan berhubungan dengan sebuah sistem playback atau rekaman yang menampilkan bentuk gelombang akustik ke telinga pendengar, seolah olah telinga pendengar melihat sang penyanyi secara langsung (live show).
  • -Binding Post
  • Adalah sebuah pola hubungan pada power amplifier dan speaker untuk kabel speaker.

     
  • -Bipolar Speaker
  • Merupakan suatu model speaker yang sanggup me-repro suara yang sama dari depan dan selakang. Tidak seperti speaker dipolar, dimana gelombang suara di bagian depan dan belakang bipolar saling in-phase.
  • -Bit Rate
  • Adalah jumlah bit per detik data yang disimpan atau dikirim oleh sebuah sinyal digital video atau digital audio. -Boomy Merupakan suatu karakter bas mid-bas yang berlebihan atau dominasi bidang yang lebar dari frekuensi bas.
  • -Bidang Frekuensi
  • Adalah suatu budang cakupan frekuensi yang dinyatakan tanpa limit level. Sebagai contoh "high bass yang mengkaver bidang frekuensi dari 80 Hz hingga 160 Hz". Bidang frekuensi tinggi adalah bidang audio di atas 1300 Hz. Sedangkan dengan yang dikatakan frekuensi adalah semua frekuensi yang berada dibawah 160 Hz. Frekuensi rendah adalah mid-range yang penting atau bidang frekuensi dari 40 Hz hingga 80 Hz. Dan dikatakan middle high adalah frekuensi yang mencakup frekuensi dari 2.6 hingga 5 kHz.
  • -Break in
  • Masa awal atau periode komponen audio yang dibutuhkan. Hal ini bertujuan agar perangkat atau komponen ini bisa bekerja secara optimal.
  • -Controller
  • Merupakan istilah lain yang digunakan untuk sebuah pre-amp / video.
  • -Crossover
  • Merupakan sebuah rangkaian yang terdapat di dalam speaker, receiver A/V dan pre-amp AV, yang membagi spektrum frekuensi suara menjadi beberapa bagian (rendah, sedang, dan tinggi)
  • -DSD
  • DSD (Dolby Stereo Digital) atau yang dikenal dengan format AC-3, merupakan salah satu format yang dipakai untuk menyajikan suara digital multikultural dengan memakai film 35 mm.
  • -DST
  • DST (Digital Theater Systems) adalah format suara yang menyimpan trek suara digital di atas dua piringan CD-ROM.
  • -Damping
  • Sejumlah pengontrolan dari amplifier yang dibebankan ke sebuah woofer. Di sini ada underdamping atau overdamping. Underdamping menyebabkan bas yang berat dan lepas, sedangkan overdamping menghasilkan bas yang ketat tetapi kurus.
  • -Distorsi
  • Merupakan perubahan yang tidak diinginkan dari sebuah sinyal audio
  • -Di Luar fasa
  • Bila speaker dipasang pada polaritas yang berlawanan, yaitu satu speaker dihubungkan +/+ dan -/- dari sebuah amplifier dan lainya dihubungkan +/- dan -/+ . Hal ini tentunya akan mengakibatkan respon bas sangat kurus karena adanya pembatalan (cancelattion).
  • -Dinamik
  • Adalah yang berkaitan dengan kecepatan repro sebuah sistem seperti di kontras volume untuk memberikan kesan bidang dinamika yang lebar. Sedangkan istilah dinamika itu sendiri adalah bila dihubungkan dengan sinyal, maka hal ini akan menyangkut perbandingan antara sinyal yang terkuat (keras) dan terlemah.
  • -Hi-Fi
  • Adalah suatu sistem tata suara yang mengutamakan kenikmatan pendengaran.
  • -High-End
  • Adalah tata suara yang mengutamakan kemurnian bunyi instrumen musik dan vokal sehingga mendekati aslinya.
  • -Hight Fidelity
  • Adalah suatu sistem reproduksi suara yang berkemampuan me-repro hampir mendekati suara aslinya di atas rata-rata
  • -Hum
  • Adalah sebuah noise atau cecet suara yang terjadi pada frekuensi 60 Hz atau 120 Hz secara terus menerus. Hal ini biasanya di sebabkan oleh kebocoran suplai AC.
  • -Kolorasi
  • Semua perubahan yang terjadi dalam karakter suara sehingga dapat mengurangi kenaturalannya. Hal ini bisa di sebabkan oleh adanya nada tertentu yang mendapat tekanan yang berlebihan.
  • -Kalibrasi
  • Menala (tuning) sebuah perangkat audio/video agar tampilannya bisa sesuai dengan kemampuan maksimal. didalam sistem audio, kalibrasi ini termasuk men-setting level kanal-kanal, sedangkan dalam sistem video mengkalibrasi berarti men-setting tampilan video untuk menampilkan warna, kecerahan, kekontrasan dan parameter lain secara benar.
  • -Noise
  • Adalah semua gangguan pada suara yang tak di inginkan dalam sebuah sistem audio
  • -Open
  • Adalah sesuatu yang menunjukan kualitas suara yang lembut, ringan dan detail, sehingga memberikan sebuah kesan tidak adanya batasan frekuensi atas.
  • -Ringing
  • Suatu efek audibel dari sebuah resonansi, seperti kolorasi dan boomy.
  • -Resonansi
  • Adalah suatu kecenderungan dari sebuah speaker untuk bergetar pada sebuah frekuensi tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan frekuensi resonansi adalah suatu frekuensi di mana sebuah sistem bergetar secara alamiah yang dibangkitkan oleh stimulus.
  • -Staging (soundstaging)
  • Adalah keakuratan yang me-repro sistem termasuk informasi tentang ukuran, bentuk, dan karakteristik akustikal dari kapasitas rekaman asli dan posisi musisi atau penyanyi di antara unsur-unsur tadi. Sedangkan stereo stage adalah area diantara dan di belakang speaker.
  • -SDDS
  • SDDS (Sony Dynamic Digital Sound) adalah format yang khusus dibuat umtuk konsumsi film layar dan menyajikan suara multikanal dengan memakai film 35 mm tidak di atas CD-ROM terpisah.
  • -Timbre
  • Adalah suatu karakteristik suara dari instrumen musik yang dikenali, misalnya dengan mengenali atau memisahkan suara gitar akustik dengan sebuah keyboard bila keduanya menyuarakan not lagu yang sama.
  • -Transparansi
  • Adalah kualitas sebuah repro suara dari sebuah sistem yang bisa menyajikan suara asli. Jadi suaranya terkesan asli dan seperti tidak berasal dari speaker. Ini bisa juga berarti bebas dari teksturing, atau kualitas suara lain yang cenderung mengaburkan sinyal suara.
  • -Trebel
  • Bidang frekuensi di atas 1.3 kHz atau yang lebih tinggi lagi di antara 10-20 kHz, ini diistilahkan upper trebel. Sekian istilah ini,, Soalnya saya capek nulisnya,, wkwkwkwkk :D
    [ + ]
     

    // Buku Tamu