assalamualaikum..

Thursday, September 28, 2017

Makalah STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI



KATA PENGANTAR



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa Saja Hukum-hukum Dasar Kimia ?
2.      Bagaimana konsep Massa Atom Relative ( Ar) ?
3.      Bagaiman konsep Molekul Relative ( Mr) ?
4.      Bagaimana Konsep Dan Bilangan Oksidasi ?

C.     Tujuan

1.      Untuk Mengetahi dasar- dasar Kimia
2.      Mengetahui lebih mendalam tentang stoikiometri yang kita temukan dalam kehidupan.

 

BAB II
PEMBAHASAN STOIKIOMETRI

A.       HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
            Ilmu kimia merupakan bagian ilmu pengetahuan alam yang mempelajari materi yang meliputi susunan, sifat, dan parubahan materi serta energi yang menyertai perubahan materi. Penelitian yang cermat terhadap pereaksi dan hasil reaksi telah melahirkan hukum-hukum dasar kimia yang menunjukkan hubungan kuantitatif atau yang disebut stoikiometri. Stoikiometri berasal dari bahasa Yunani, yaitu stoicheon yang berarti unsur dan metrain yang berarti mengukur. Dengan kata lain, stoikiometri adalah perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang terlibat dalam reaksi. Hukum-hukum kimia dasar tersebut adalah hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan volume, dan hukum perbandingan berganda. Hukum-hukum dasar kimia itu merupakan pijakan kita dalam mempelajari dan mengembangkan ilmu kimia selanjutnya.

  1. HUKUM KEKEKALAN MASSA (HUKUM LAVOISIER)
’’ Massa tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan dalam perubahan materi apa pun.’’           
’’ Dalam setiap reaksi kimia, massa zat sebelum dan sesudah reaksi selalu sama.’’
         

  1. HUKUM PROUST ATAU HUKUM PERBANDINGAN TETAP

“Suatu senyawa murni selalu tersusun dari unsur-unsur yang tetap dengan perbandingan massa yang tetap.”

  1. HUKUM PERBANDINGAN BERGANDA

  1. HUKUM PERBANDINGAN VOLUME


B.       TEORI ATOM DALTON

C.      HUKUM AVOGADRO
Hukum Avogadro (Hipotes Avogadro, atau Prinsip Avogadro) adalah hukum gas yang diberi nama sesuai dengan ilmuwan Italia Amedeo Avogadro, yang pada 1811 mengajukan hipotesis bahwa:
Gas-gas yang memiliki volum yang sama, pada temperatur dan tekanan yang sama, memiliki jumlah partikel yang sama pula.
Artinya, jumlah molekul atau atom dalam suatu volum gas tidak tergantung kepada ukuran atau massa dari molekul gas. Sebagai contoh, 1 liter gas hidrogen dan nitrogen akan mengandung jumlah molekul yang sama, selama suhu dan tekanannya sama. Aspek ini dapat dinyatakan secara matematis,

D.      MASSA ATOM DAN MASSA MOLEKUL RELATIF

Mr AmBn = m x Ar A + n x Ar B
E.       KONSEP MOL
1 mol zat dapat kita ubah kedalam bentuk persamaan :
Jumlah Mol ( n )

Massa ( m )

Volum Gas ( V )

Jumlah Partikel ( X  )

Kemolaran ( M )








F.       RUMUS EMPIRIS DAN RUMUS MOLEKUL

KEMOLARAN
Kemolaran Larutan (M)
ü  Kemolaran adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi (kepekatan) larutan.
ü  Menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan, atau jumlah mmol zat terlarut dalam tiap mL larutan.
ü  Dirumuskan :
ü  Misalnya : larutan NaCl 0,2 M artinya, dalam tiap liter larutan terdapat 0,2 mol (= 11,7 gram) NaCl atau dalam tiap mL larutan terdapat 0,2 mmol (= 11,7 mg) NaCl.
Rumus Pengenceran
V1.M1=V2.M2

V1=Volume sebelum pengenceran(liter)
M1=Molaritas sebelum pengenceran(M)
V2=Volume sesudah pengenceran(liter)
M2=Molaritas sesudah pengenceran(M)
G.      MOLALITAS
Molalitas menyatakan perbandingan mol zat terlarut dalam kilogram pelarut. Molalitas dinyatakan antara jumlah mol zat terlarut dengan massa dalam kg pelarut. Bagaimana simbol dari molalitas zat? Molalitas disimbolkan dengan m
dengan
n = jumlah mol zat terlarut ......................... (mol)
p = massa pelarut ..................................... (kg)
m = molalitas ............................................. (mol kg-1)
H.      FRAKSI MOL
Fraksi mol merupakan satuan konsentrasi yang menyatakan perbandingan antara jumlah mol salah satu komponen larutan (jumlah mol zat pelarut atau jumlah mol zat terlarut) dengan jumlah mol total larutan. Fraksi mol disimbolkan dengan X . Misal dalam larutan hanya mengandung 2 komponen, yaitu zat B sebagai zat terlarut dan A sebagai pelarut, maka fraksi mol A disimbolkan XA dan XB untuk fraksi mol zat terlarut. 
atau
dengan XA = fraksi mol pelarut
XB = fraksi mol zat terlarut
nA = jumlah mol pelarut
nB = jumlah mol zat terlarut
Jumlah fraksi mol pelarut dengan zat terlarut sama dengan 1.
XA + XB = 1
I.         BILANGAN OKSIDASI
1.         PENGERTIAN BILANGAN OKSIDASI
Bilangan oksidasi adalah muatan formal atom dalam  suatu molekul atau dalam ion yang dialokasikan sedemikian sehingga atom yang ke-elektronegativannya lebih rendah mempunyai muatan positif. 
2.  KONSEP REAKSI OKSIDASI DAN REDUKSI
Dalam kehidupan sehari-hari sering ditemui reaksi kimia yang dapat digolongkan dalam reaksi oksidasi, reaksi reduksi maupun reaksi oksidasi-reduksi (redoks), misalnya pembakaran, perkaratan, pengolahan logam dari bijinya.
Berdasar perkembangannya, konsep oksidasi-reduksi dijelaskan dari beberapa hal berikut :
a. Penggabungan dan Pengeluaran Oksigen

Oksidasi adalah peristiwa penggabungan pada persamaan reaksi berikut :

2Cu + O2 ----> 2CuO
2Fe + O2 ----> 2FeO
4Fe + 3O2 ----> 2Fe2O3

Reduksi adalah proses pengambilan atau pengeluaran oksigen dari suatu zat.

2FeO + C ----> 2Fe + CO2
CuO + H2 ----> Cu + H2O

b. Pelepasan dan Penangkapan Elektron
Pada peristiwa oksidasi Fe menjadi Fe2O3, atom Fe melepaskan elektron menjadi ion Fe3+. Jadi pengertian oksidasi dapat diperluas menjadi pelepasan elektron. Sebaliknya pada peristiwa reduksi Fe2O3 menjadi Fe, ion Fe3+ menangkap elektron menjadi atom Fe. Maka pengertian reduksi juga dapat diperluas menjadi peristiwa penangkapan elektron.         

Dengan pengertian yang lebih luas ini, konsep oksidasi dan reduksi tidaklah terbatas pada reaksi-reaksi yang melibatkan oksigen saja.. Oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron.
Contoh reaksi oksidasi :
Na ----> Na+ + e
Zn ----> Zn2+ + 2e
Fe2+ ----> Fe3+ + e
S2- ---- >S + 2e
Reduksi adalah reaksi penerimaan atau penangkapan elektron.

Contoh reaksi reduksi :
K+ + e ---- >K
Cu2+ + 2e ---->Cu
Co3+ + e----> Co2+
Cl2 + 2e ---->2Cl-
c. Oksidasi-Reduksi Berdasarkan Bilangan Oksidasi

Oksidasi = Penambahan (naiknya) bilangan oksidasi
Reduksi = Pengurangan (turunnya) bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi : bilangan yang menunjukkan kemampuan atom dalam mengikat atau melepas elektron

Contoh :
Fe2O3(s) + ....3CO(g)→ 2Fe(s) +..3CO2(g)
+3..................+2............0..........+4
l_________________l
reduksi........... l_____________l
...........................oks


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan


B.     Saran

0 comments:

Post a Comment


Berkomentarlah dengan baik :)
™ Bukan spam
™ Bukan sara
™ tukar link sudah saya sediakan pada halaman lain di blog ini
Tukar Link

 

// Buku Tamu